Selasa, 20 Januari 2015

Bahaya Merokok
Mungkin sudah bukan hal yang biasa lagi jika kita mendengar bahwa rokok sangat berbahaya bagi kesehatan manusia, karena sebenarnya sudah banyak peringatan dan pesan yang sering kita dengar dari berbagai media mengenai bahaya rokok tersebut bahkan sebenernya sudah ada peringatan mengenai bahaya rokok tersebut dikemasan rokok itu sendiri, bahkan sekarangpun sampai dipasang foto gambar penderita yang menderita akibat merokok. Tapi anehnya tetap saja masih banyak orang yang merokok, entah hanya sekedar pengen dianggap sebagai anak gaul atau mungkin sudah menjadi kebutuhan bagi dirinya. Yang jelas apapun alasannya, kita harus sejak dini menghindari rokok tersebut, sebab efek dari asap rokok tersebut dapat menimbulkan berbagai gangguan kesehatan mulai dari yang ringan hingga sampai yang berat yang bisa membawa kita kepada kematian. Bukan hal yang terlalu berlebihan, jika saya mengatakan hal tersebut, namun memang seperti itulah efek negatif dari merokok. Mungkin kita tidak akan merasakan efeknya secara langsung akan tetapi efeknya akan terasa dalam jangka waktu yang lama.
Menurut penelitian, ternyata yang akan menerima efek negatif dari rokok tersebut bukan hanya perokok akif saja, akan tetapi perokok pasif pun akan menerima akibat negatif dari rokok tersebut. Justru efek yang diterima oleh perokok pasif akan jauh lebih berbahaya ketimbang perokok aktifnya. Mungkin ada sebagian dari anda yag masih bingung dengan istilah perokok pasif. Jadi perokok pasif merupakan sebuah istilah bagi seseorang yang sebenarnya bukan seorang perokok akan tetapi orang yang berada atau dekat dengan orang-orang yang merokok sehingga ia secara tidak berlangsung sering menghirup asap rokok yang dikeluarkan oleh perokok aktif. Bahkan kenapa lebih bahaya dibandingakn perokok aktif, karena asap yang dihirup oleh perokok pasif akan langsung masuk keparu-paru melauli hidung. Rokok memang telah menjadi bencana bagi semua orang. Sebenarnya mengapa rokok bisa begitu bebahaya bagi kesehatan ? ini disebabkan dari kandungan yang terdapat didalam rokok tersebut seperti, Nikotin Tar, Korban Monoksida, Zat Korsinogen, dan Zat Iritan. Serta beberapa bahaya yang ditimbulkan oleh perokok seperti. Kanker paru, kanker kandung kemih, kanker payudara, kanker serviks, kanker kerongkongan, kanker pencernaan, kanker ginjal, kanker mulut, kanker tenggorokan, serangan jantung, penyakit jantung koroner (PJK), aterosklerosis, penyakit paru obstruktif kronik (PPOK), impotensi, gangguan medis lainnya.

Jika dilhat dari berbagai bahaya yang disebabkan karena merokok ada berbagai cara untuk berhenti merokok seperti, niat yang sungguh-sungguh untuk berhenti merokok, belajar membenci rokok, bergaulah dengan orang yang tidak merokok, sering-sering pergi ketempat yang ruangnnya berAC, pindahkan semua barang-barang yang berhubungan dengan rokok, jika ingin merokok tundalah 10 menit lagi dan beritau teman dan orang terdekat kalau ingin berhenti merokok.

Jumat, 16 Januari 2015

Kehidupan Manusia Yang Semakin Tidak Bermoral
Dalam ajaran Buddha memang sungguh beruntung sekali terlahir sebagai manusia. Namun mengapa manusia pada jaman sekarang ini banyak yang tidak bermoral ? mereka tidak dapat memanfaatkan hidupnya sebagai manusia untuk selalu menambah kebajikan. Mungkin karena semakin modern nya kehidupan sehingga banyak manusia yang melakukan keburukan tanpa memikirkan akibatnya. Seperti kasus pencurian, pembunuhan dan pencabulan banyak sekali beredar. Apalagi kasus pencabulan sekarang ini banyak terjadi pada anak-anak. Bagaimana pemikiran mereka sehingga hal seperti ini dengan bahagia mereka lakukan ?. hal ini tidak hanya dilakukan oleh para orang tua namun para remaja dan anak-anak pun sering  terlibat dalam kasus ini. Anak-anak SMP pada jaman sekarang ini juga banyak yang melakukan aborsi, biasanya hal seperti ini bisa terjadi pada anak muda khususnya anak SMP atau SMA karena kurang nya perhatian oleh orangtuanya. Umumnya para orangtua hanya memikirkan pekerjaan ataupun kegiatan yang dilakukannya tanpa memikirkan nasib dari anak-anaknya. Sehingga anak-anak merasa bosan dan mencari kesenangan diluar rumah dan sampai akhirnya mereka terjebak oleh pergaulan bebas. 

Minggu, 04 Januari 2015

Pegaruh Guru Kiler Bagi Murid Paud/TK


    Seperti yang kita ketahui bahwa anak-anak Paud/TK ketika dalam lingkungan belajar masih memprioritaskan bermain nya ketimbang belajar dengan serius. Jadi hal Seperti apa yang harus dilakukan oleh guru paud/TK saat sifat anak didiknya seperti ini ?. memang sangat susah jika harus menjadi pendidik anak kecil karena kita guru harus bisa membuat suasana belajar menyenangkan sehingga anak-anak dapat belajar dengan semangat.
Tapi pada jaman sekarang ini sangat susah sekali membuat suasana kelas benar-benar bisa membuat anak-anak belajar dengan serius, karena didalam kelas banyak sekali karakter anak yang berbeda-beda yang membuat suasana kelas menjadi sangat gaduh. Karena hal demikianlah yang sering sekali membuat para guru memunculkan sifat galak, sifat kekerasan dan cenderung memikirkan kemauannya di bandingkan para murid. Jadi tak jarang sekali karena guru merasa emosi dengan anak-anak yang susah diatur dan sangat sulit mengikuti pembelajaran dengan baik membuat banyak guru melakukan tindak kekerasan.
Para guru berpikir bahwa dengan cara kekerasan itu bisa membuat anak-anak dapat belajar dengan baik, mudah mengerti pelajaran dan dapat diatur. Namun pemikiran inilah yang sering bertentangan dengan kemauan para guru, karena jika anak itu dibekali pembelajaran dengan kekerasan maka anak tersebut akan merasa tertekan sehingga kebanyakan para murid tidak dapat belajar dengan baik dan jauh lebih susah untuk memahami pelajaran yang diterima.

   Inilah yang seharusnya diketahui oleh para pendidik anak yang lain, untuk dijadikan suatu pembelajaran bahwa anak-anak itu tidak akan pernah berkembang potensinya jika dibekali pembelajran dengan kekerasan. Maka dari itu ketika seorang guru menginginkan suasana kelas yang menyenangkan walaupun banyak karakter anak yang berbeda-beda. Kita harus memikirkan ide yang kiranya bisa membuat hal tersebut, yaitu biasanya memberikan pembelajaran dengan diselingi cerita, game ataupun gambar-gambar yang menarik karena dengan hal demikian biasanya anak-anak merasa tertarik dan bisa lebih semangat dalam belajar.

Ibuku Pelita Hidupku


Oleh : agung riyanto
Ibu adalah seorang perempuan yang sangat berjasa didalam hidup kita, patut kita renungkan betapa besar pengorbanan seorang ibu yang teleh berkorban sewaktu saat mengandung, dengan segala kemampuan seorang ibu sudah mulai menjaga kita diwaktu kita berada dalam kandungan, segala sesuatu akan ibu lakukan untuk bayinya untuk tetap tumbuh dengan baik, selalu memberi asupan gizi agar bayi yang dikandung dapat tumbuh sehat dan terlahir dengan normal.
Ketika sudah tiba saatnya mulai melahirkan, dengan susah payah ibu berjuang mati-matian dengan mempertaruhkan nyawanya sendiri demi melahirkan kita kedunia ini. Dengan segala pengorbanan ibu menahan segala sakit yang begitu berat, tetapi selalu berjuang dengan sekuat tenaganya supaya bayi yang dilahirkannya selamat.
Dengan belaian jentik jari ibu yang penuh dengan cinta kasih, dengan kasih sayangnya ibu merawat, menyusui, hingga mendidik anak-anaknya agar menjadi anak yang berbakti. Semua itu ibu lakukan hanya demi anak yang mereka kasihi.
Semua pengorbanannya tidak semata-mata dilakukan hanya untuk mencari imbalan atau pamrih apapun juga dari seorang anak, tetapi semua itu diberikan karena ketulusan kasih sayang seorang ibu kepada anaknya.
Tetapi kerap kali kita masih saja belum menyadari itu semua sebagai seorang anak, masih banyak hal yang masih kita perbuat terhadap ibu bahkan menyakiti perasaannya sampai membuat kecewa. Tetapi harus kita sadari, dibalik yang ibu rasakan tidaklah menggoyahkan semangat hati seorang ibu untuk tetap memaafkan dan mengasihi anaknya, itulah yang harus direnungkan sebagai seorang anak.
Tetapi kerap kali kita renungkan perjalanan pengorbanan seorang ibu tidak secepat apa yang kita bayangkan ibu mengasihi kita, seorang ibu bisa dan mampu memberikan waktunya 24 jam sehari bagi anak-anaknya, tidak ada kata siang maupun malam, tidak ada kata lelah dan menyerah untuk tetap memberikan waktunya dan kasih sayangnya.
Seorang ibu  mendoakan dan mengingat anaknya tiap hari bahkan tiap menit dan ini sepanjang waktu.  begitu panjangnya waktu seorang selalu memberikan kasih sayangnya kepada kita hingga kita berumur saat ini, ibu selalu dan akan tetap selalu memberikan apa yang terbaik untuk ananya.
Mari kita renungkan : kapan kita terakhir kali menelfon ibu? Kapan kita terakhir mengundang ibu? Kapan terakhir kali kita mengajak ibu jalan? Dan kapan kita terakhir kali memberikan ucapan manis dengan dengan ucapan terima kasih kepada ibu kita? Dan kapan kita terakhir berdoa untuk ibu kita?
Berikanlah kasih sayang selama ibu kita masih hidup, percuma kita memberikan bunga maupun tangisan apabila ibu telah tiada, karena ibu tidak akan bisa melihatnya lagi.
Kepada ibuku terimakasih atas pengorbanan dan kasih sayang yang engkau curahkan selama ini kepada kami.


Jumat, 19 Desember 2014

Kurangnya Pemahaman Yang Positif Tentang Pendidikan Dikalangan Siswa-siswa Jaman Sekarang



Oleh : Agung Riyanto

Kita tau bahwa masa-masa sekolah adalah tempat dimana para pelajar mulai mencari jati diri mereka, kondisi apapun akan mereka temukan ketika berada dalam lingkup sekolah dan kebiasaan-kebiasaan para teman atau sesama pelajar lainnya, yang biasa mereka temukan disaat berkumpul atau biasa mereka nongkrong sesama teman pelajar lainnya, dari kebiasaan-kebiasaan itulah mereka menemukan karakter-karakter siswa yang berbeda dan dimana mereka akan mengikuti hal-hal yang sama karena dorongan solidaritas yang menuntut mereka mau tidak mau akan mengimbangi apa yang jadi kebiasaan teman lainnya, dari kebiasaan baik maupun buruk akan mereka ikuti,karena mereka masih muda, maka tingkat emosionalnya belum bisa dikendalikan, dan hanya sekedar mencari jati diri mereka yang sesungguhnya. salah satu dari dampak tersebut diantaranya adalah tawuran, diantaranya tawuran antar pelajar antar sekolah maupun antar golongan-golongan lainnya.
Pelajar indonesia selalu membudayakan tawuran, bersikap anarkis dan premanisme seakan ingin menunjukan jati diri mereka, tentu bukanlah seperti itu,  seorang pelajar seharusnya menunjukan prestasinya di sekolah maupun di luar sekolah. Semua itu bisa disebabkan dengan pengaruh lingkungan disekitar tempat mereka tinggal, dan juga tingkat setres mereka disekolah yang sudah menggunung karena berbagai pelajaran yang menurut mereka tidak bermanfaat dan belum patut di pelajari untuk mereka, sehingga mereka frustasi dan melampiaskannya dengan hal-hal yang negatif dan perselisihan karena saling ngejek-mengejek antar pelajar lainnya salah satu faktor pemicu lainnya.
         Siswa yang kecerdasan emosionalnya tinggi memiliki beraga bahasa untuk berkomunikasi dan bernegosiasi dengan orang lain, termasuk dengan seseorang yang dianggap musuh. Sebaliknya, siswa yang kecerdasan emosionalnya rendah hanya memiliki satu bahasa takut atau justru sebaliknya, tawuran. Mereka juga tidak bisa membedakan musuh, Tolak ukur seseorang dianggap kawan atau musuh adalah seragamnya. Siapapun dia, asalnya darimana, kalau memakai seragam sekolah lawan harus di musuhi. Seragam sekolah menjadi sumber masalah,meski tujuannya baik yakni untuk melatih kedisiplinan, tetapi juga membawa dampak negatif. Seragam sekolah menumbuhkan identitas kelompok yang memicu tawuran, dimana mereka akan membedakan kelompok satu sama lainnya yang berbeda sekolah.
Maka dari itu kita sebagai generasi penerus bangsa harus bertindak tegas dalam menangani tawuran antar pelajar di indonesia yang harus kita lakukan adalah terutama bagi sekolah dan pemerintah buatlah sekolah yang menyenangkan bagi muridnya, karena akibat kurikulum yang terlalu berat menjadikan sekolah sebagai beban baru sebagai siswa. karena siswa sebenarnya sudah sangat tertekan akibat berbagai persoalan keluarga dan masyarakat, termasuk pengangguran dan kemiskinan. Akibatnya siswa ke sekolah tidak enjoy tetapi malah stress. Siswa tidak menganggap sekolah sebagai aktivitas yang menyenangkan tetapi sebaliknya membebani atau bahkan menakutkan.
Akibatnya siswa lebih senang keluyuran dan nongkrong di jalan-jalan dari pada mengikuti pelajaran di sekolah,dan salah satu menanggulangi tawuran sebaiknya dari awal pendidikan lebih menanamkan nilai-niai keagamaan yang religious, Kalau usaha tersebut telah dilakukan tetapi tawuran pelajar makin menggejala, artinya kita perlu berusaha lebih keras lagi. Justru itulah makna hakikat pendidikan terus berusaha dan tak kenal menyerah untuk menjadikan pelajar yang memiliki norma-norma yang baik.

Korupsi Dalam Perspektif Agama Buddha



KORUPSI DALAM PERSPEKTIF AGAMA BUDDHA
Oleh : Agung Riyanto
Pendahuluan
Korupsi merupakan permasalahan global yang harus menjadi keprihatinan semua orang. Praktik korupsi biasanya sejajar dengan konsep pemerintahan totaliter, diktator yang meletakkan kekuasaan di tangan segelintir orang. Namun, tidak berarti dalam sistem sosial-politik yang demokratis tidak ada korupsi, bahkan bisa lebih parah praktek korupsinya. Korupsi selalu menyebabkan situasi sosial-ekonomi tak pasti (uncertenly). Ketidak pastian ini tidak menguntungkan bagi pertumbuhan ekonomi dan peluang bisnis yang sehat. Selalu terjadi asimetris informasi dalam kegiatan ekonomi dan bisnis.
Korupsi merupakan permasalah mendesak yang harus diatasi, agar tercapai pertumbuhan dan geliat ekonomi yang sehat. Berbagai catatan tentang korupsi yang setiap hari diberitakan oleh media massa baik cetak maupun elektronik, tergambar adanya peningkatan dan pengembangan model-model korupsi. Dalam Undang-undang Republik Indonesia Nomor 28 Tahun 1999 tentang Penyelenggaraan Negara yang Bersih dan Bebas dari Korupsi, Kolusi dan Nepotisme, pasal 1 menjelaskan bahwa tindak pidana korupsi sebagaimana maksud dalam ketentuan peraturan perundang-undangan yang mengatur tentang tindak pidana korupsi. Jadi perundang-undangan Republik Indonesia mendefenisikan korupsi sebagai salah satu tindak pidana. Peraturan perundang-undang yang merupakan bagian dari politik hukum yang dibuat oleh pemerintah, menjadi meaning less, apabila tidak dibarengi dengan kesungguhan untuk manifestasi dari peraturan perundang-undangan yang ada. Politik hukum tidak cukup, apabila tidak ada recovery terhadap para eksekutor atau para pelaku hukum. Konstelasi seperti ini mempertegas alasan dari politik hukum yang dirancang oleh pemerintah tidak lebih hanya sekedar memenuhi meanstream yang sedang terjadi.
Dalam kehidupan demokrasi di Indonesia, praktek korupsi makin mudah ditemukan diberbagai bidang kehidupan. Pertama, karena melemahnya nilai-nilai sosial, kepentingan pribadi menjadi pilihan lebih utama dibandingkan kepentingan umum. Biro pelayanan publik justru digunakan oleh pejabat publik untuk mengejar ambisi politik pribadi, semata-mata demi promosi jabatan dan kenaikan pangkat. Sementara kualitas dan kuantitas pelayanan publik, bukan prioritas dan orientasi yang utama. Bagaimana korupsi dalam perspektif agama Buddha ? dan apa yang menyebabkan seseorang korupsi dalam agama Buddha.
Pembahasan
Korupsi
Pengertian Korupsi (bahasa Latin: corruptio dari kata kerja corrumpere yang bermakna busuk, rusak, menggoyahkan, memutarbalik, menyogok).[1]
Menurut Prof. Subekti, korupsi adalah suatu tindak perdana yang memperkaya diri yang secara langsung merugikan negara atau perekonomian  negara .[2]
Dalam arti yang luas, korupsi atau korupsi politis adalah penyalahgunaan jabatan resmi untuk keuntungan pribadi. Semua bentuk pemerintahan rentan korupsi dalam prakteknya. Beratnya korupsi berbeda-beda, dari yang paling ringan dalam bentuk penggunaan pengaruh dan dukungan untuk memberi dan menerima pertolongan, sampai dengan korupsi berat yang diresmikan, dan sebagainya. Titik ujung korupsi adalah kleptokrasi, yang arti harafiahnya pemerintahan oleh para pencuri, di mana pura-pura bertindak jujur pun tidak ada sama sekali.
Dari sudut pandang hukum, tindak pidana korupsi secara garis besar mencakup unsur-unsur sebagai berikut:
  1. perbuatan melawan hukum;
  2.  penyalahgunaan kewenangan, kesempatan, atau sarana;
  3. memperkaya diri sendiri, orang lain, atau korporasi;
  4. merugikan keuangan negara atau perekonomian negara;
Selain itu terdapat beberapa jenis tindak pidana korupsi yang lain, diantaranya:
• penyuapan
Penyuapan dapat didefinisikan sebagai perbuatan atau tindakan dari satu pihak yang memberikan keuntungan kepada pihak lain agar tujuannya tercapai.
• penggelapan
Penggelapan dapat berarti mencuri atau mengambil sumber daya publik secara ilegal yang dilakukan oleh personel yang ditugasi dan diberi wewenang untuk mengendalikan sumber daya tersebut.
Pandangan Agama Buddha Terhadap Korupsi
Agama merupakan salah satu hal yang sangat berhubungan erat dengan kasus korupsi, karena agama merupakan dasar dari segala kepercayaan dan keyakinan tiap individu. Dalam semua ajaran agama, tidak ada yang mengajarkan umatnya untuk berlaku atau melakukan tindakan korupsi. Namun pada kenyataannya, praktek korupsi sudah menjadi kegiatan yang tidak asing, dan secara sadar atau tidak, terjadi dalam berbagai aspek kehidupan, terutama kehidupan sehari-hari.
Menurut Kamus Besar Bahasa Indonesia (KBBI), korupsi adalah penyelewengan atau penyalahgunaan uang Negara (perusahaan, dsb) untuk keuntungan pribadi atau orang lain. Jadi pembahasan topik korupsi didasari dengan definisi menurut KBBI. Dalam agama Buddha dasar seseorang melakukan korupsi adalah keserakahan (lobha) dan berakar pada kebodohan-batin (moha). Jika seseorang memiliki pandangan yang benar, niscaya ia tidak akan bertindak bodoh. Ia akan menyadari bahwa segala sesuatu itu, baik itu materi maupun non-materi adalah tidak kekal atau selalu berubah-ubah (anicca). Walaupun bersumber pada diri sendiri, lingkungan juga mempunyai andil yang sangat besar dalam pembentukan karakteristik seorang manusia. Lingkungan yang buruk banyaknya korupsi akan menarik jatuh seseorang ke jurang kejahatan jikalau ia tidak memiliki kebijaksanaan (panna atau prajna). Lingkungan buruk yang dimaksudkan di sini terutama ditekankan pada pergaulan dengan teman-teman yang kurang baik dalam hal ini korupsi yang mungkin saja bisa memengaruhi seseorang menjadi buruk juga, walaupun pada akhirnya kembali kepada dirinya sendiri.
Salah satu Aturan-moralitas Buddhis (sila) dalam Lima Aturan moralitas Buddhis (pancasila) yang perlu dihindari oleh umat Buddha adalah menahan diri dari mengambil barang-barang yang tidak diberikan pemiliknya. Mengambil barang-barang yang tidak diberikan pemiliknya termasuk antara lain: mencuri, merampok, atau pun korupsi. Korupsi bisa dikatakan melanggar Aturan-moralitas Buddhis (sila) ke dua Lima Aturan-moralitas Buddhis (pancasila), dikarenakan memenuhi syarat-syarat pelanggaran sila ke-2, adanya subjek (pelaku), keinginan mencuri, objek (Negara, perusahaan, masyarakat, dsb) dan kejadian nyata perpindahan kepemilikan (hasil yang diambil).
Korupsi termasuk melanggar Aturan-moralitas Buddhis (sila) ke duamengambil barang yang tidak diberikan pemiliknya dan akan mengkondisikan seseorang melanggar Aturan-moralitas Buddhis (sila) ke-4 buddhis (menahan diri dari ucapan yang tidak benar atau berbohong) dikarenakan ketika seseorang melakukan korupsi, ia telah ‘mencuri’ dan akan mengondisikannya berbohong untuk menyembunyikan perbuatannya. Jadi korupsi bisa membuat seseorang melanggar Aturan-moralitas Buddhis (sila) ke-2 dan Aturan-moralitas Buddhis (sila) ke-4 dari Lima Aturan-moralitas Buddhis (panca-sila). Sehingga menurut Buddhisme, korupsi merupakan sesuatu yang sebaiknya tidak dilakukan karena telah melanggar Aturan-moralitas Buddhis (sila) .
Sang Buddha menjelaskan dalam Majjhima Nikaya 117, bahwa mata pencaharian akan menjadi tidak benar ketika mata pencahariannya dimanfaatkan untuk:
  1. Menipu(kuhana),
  2. Membual(lapana),
  3. Memeras(nemittakata),
  4. Menggelapkan (nippesikata),
  5. Merampok agar mendapat hasil yang banyak (labha).[3]
Di dalam sutta (ucapan Sang Buddha) tersebut Sang Buddha menjelaskan bahwasanya cara-cara kita dalam mencari kekayaan tidak boleh seperti itu. Korupsi bisa dikatakan telah memenuhi kelima hal tersebut di atas, sehingga perbuatan yang dilakukannya tersebut bisa jadi akan mencemarkan profesi yang ditekuninya dan mungkin berakibat ketidakpercayaan orang-orang terhadap profesi tersebut.

Penutup
Dari pembahasan tentang korupsi diatas kami dapat mengambil kesimpulan bahwa korupsi merupakan perilaku yang buruk yang tidak legal dan tidak wajar untuk memperkaya diri dan mengesampingkan kepentingan umum. Serta dalam pandangan agama Buddha korupsi tidak diperbolehkan karena korupsi berlandaskan dari keserakahan (lobha) dan berakar pada kebodohan-batin (moha). Jika seseorang memiliki pandangan yang benar, niscaya ia tidak akan bertindak bodoh. Ia akan menyadari bahwa segala sesuatu itu, baik itu materi maupun non-materi adalah tidak kekal atau selalu berubah-ubah (anicca). Dalam Agama Buddha korupsi juga  termasuk melanggar Aturan-moralitas Buddhis (sila) ke dua yaitu mengambil barang yang tidak diberikan pemiliknya dan akan mengkondisikan seseorang melanggar Aturan moralitas Buddhis (sila) ke-4 buddhis (menahan diri dari ucapan yang tidak benar atau berbohong)
Karena ketika seseorang melakukan korupsi, ia telah ‘mencuri’ dan akan mengondisikannya berbohong untuk menyembunyikan perbuatannya. Jadi korupsi bisa membuat seseorang melanggar Aturan moralitas Buddhis (sila) ke-2 dan Aturan-moralitas Buddhis (sila) ke-4 dari Lima Aturan-moralitas Buddhis (panca-sila). Sehingga menurut Buddhisme, korupsi merupakan sesuatu yang sebaiknya tidak dilakukan karena telah melanggar Aturan moralitas Buddhis (sila) .


 Daftar Pustaka
http://definisipengertian.com/2011/pengertian-korupsi/ (20:08, 18 November 2014)
Kitab Suci Agama Buddha. Majjhima Nikaya. Syair 117
Muzadi, H,1978.Strategi Pemberantasan Tindak Pidana Korupsi.Bandung:Sinar Baru





[1] http://definisipengertian.com/2011/pengertian-korupsi/ (20:08, 18 November 2014)
[2] Muzadi, H,Strategi Pemberantasan Tindak Pidana Korupsi,(Bandung,Sinar Baru:1978). hal 2
[3] Kitab Suci Agama Buddha,Majjhima Nikaya. Syair 117

Selasa, 21 Oktober 2014

Resensi Novel yg Berjudul DADDY oleh Danielle Steel


Judul : DADDY
Pengarang : Danielle Steel
Penerbit : Gramedia Pustaka Utama
Tahun : 2005
Tebal : 516 hlm

      Danielle Stell merupakan pengarang favorite di Amerika dan juga seorang ibu Sembilan anak. Buku-buku yg Pernah ditulis  :
     1.     Cinta Bersemi di St. Tropes
     2.     Family Ties
     3.     Romantika Pelayaran

Sinopsis :
          Oliver merasa telah memiliki segala-galanya, karir yang nyaris menapai puncak, istri cantik yang menjalankan roda rumah tangga dengan terampil, tiga anak yang mendatangkan kebahagiaan. Namun kehidupannya yang mapan itu mendadak diguncang prahara. Sarah, istrinya memutuskan untuk kuliah lagi di kota lain ratusan mil jauhnya dari rumah, dengan janji untuk pulang setiap akhir minggu. Janji itu tidak pernah ditepati. Pernikahan yang begitu dijunjung tinggi oleh Oliver ternyata dirasa sebagai belenggu bagi Sarah. Ia bersikeras untuk mencari jati dirinya.
          Oliver kini ditimbuni berbagai masalah putra sulungnya yang baru berusia tujuh belas tahun menghamili teman sekolahnya, putrid tunggalnya memperlakukannya sebagai musuh, sementara si bungsu di landa krisis kepercayaan. Bagaimana ia dapat menjadi ayah sekaligus ibu bagi mereka? Dan tidak berhakkah dia atas kehidupan pribadinya?
          Novel dari Danielle steel ini sangat menarik dan mudah dipahami bagi seorang perumah tangga karena dapat menjadi pengalaman bahwa dalam berumah tangga harus bisa selalu menjaga keharmonisan. Kelemahan novel ini bahasa nya terlalu tinggi sehingga jika tidak benar-benar membaca tidak bisa memahami.